Kesekian Kalinya, Jokowi Ingin Lembaga Pendidikan Ganti Kurikulum

Minggu, 1 Maret 2020 | 14.40 WIB

INTANONLINE - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta para pendidik baik guru maupun dosen segera meninggalkan cara-cara yang usang. Mereka pun diminta untuk menciptakan metode pembelajaran baru.

"Seluruh lembaga pendidikan sekolah, universitas, termasuk UIN dan madrasah harus memperbaharui kurikulum. Harus membuat tonggak-tonggak pelajaran baru," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/2/2020).

Pembaharuan itu, kata dia harus dilakukan tak hanya untuk sekadar mengikuti perkembangan zaman, tapi juga untuk menciptakan kemampuan baru yaitu hybrid skill.

"Harus punya kompetensi-kompetensi baru. Tidak hanya soft skill tapi juga hybrid skill. Keterampilan teknis dan keterampilan sosial harus berinovasi," ujarnya.

Hal ini, menurut Jokowi ini bertujuan untuk mengejar kebutuhan di era digital yang semakin maju.

"Saya sering mengingatkan. Dunia sudah berubah. Super cepat. Cara-cara lama yang sudah usang, cara-cara lama cepat usang. Skill-skill baru dan cara-cara baru sangat dibutuhkan saat ini," kata mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pernyataan Jokowi itu disampaikannya di depan para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) saat menghadiri pengukuhan Guru Besar Kiai Asep Syaifuddin Chalim di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Asep dikukuhkan sebagai guru besar Ilmu Sosiologi di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Asep merupakan Ketua Dewan Pembina Jaringan Kyai Santri Nasional (JKSN) pendukung Jokowi dalam Pilpres 2019, dan juga pendukung Khofifah Indar Parawansa dalam Pilgub Jatim 2018 silam.

Jokowi mengatakan, Kiai Asep banyak menelurkan karya baik dari pemikiran maupun gerakan pendidikan dalam mendorong sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia. Jokowi pun mencontohkan pemikiran Asep yakni lewat buku dengan judul 'Aswaja'.

Sang presiden menyebut, dari buku itu Kiai Asep membeberkan model pendidikan dalam keluarga melalui penanaman keagamaan yang moderat. Sehingga terhindar dari pemikiran dan kepercayaan ekstremis serta menyimpang.

"Pemikiran kiprah dan karya Kiai Asep membangun umat dan dalam membangun SDM unggul sangat selaras agenda negara Pembangunan SDM. Ingin SDM mampu menghadapi tantangan dunia sehingga bisa menjadi motor penggerak dunia," ujar Jokowi.

Selain itu, kata Jokowi, langkah Kiai Asep semakin kentara saat mendorong Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dengan teacherpreneur, yakni program usaha guru berbasis kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya. (*)

sumber : https://www.harianhaluan.com/mobile/detailberita/88125/kesekian-kalinya-jokowi-ingin-lembaga-pendidikan-ganti-kurikulum

IntanOnline